Rabu, 29 Februari 2012

Jati Diri Muslimah


Saat ini tidak sedikit perempuan yang menempatkan dirinya sebagai perhiasan untuk orang lain. Di tengah upaya memberdayakannya, perempuan malah menjadi bahan eksploitasi. Tidak terkecuali kaum muslimah, kebanyakan dari mereka ‘latah’ mengikuti mode, menjadi hiburan bagi lawan jenisnya.

Upaya pemberdayaan wanita – diklaim oleh kaum feminisme – seharusnya adalah membangun jati dirinya dan pemahaman tentang peranannya, bukan dari sudut maskulinisme karena perempuan tidak harus sama seperti laki-laki. Sebenarnya, bagaimana peran dan jati diri wanita dipandang dari sudut Islam ?

Di dalam Islam, dikenal lima peran muslimah, antara lain adalah :

Sebagai anak, seorang remaja muslimah memiliki peran berbakti pada orang tuanya. Sebagai anggota masyarakat ia aktif dengan masyarakat, belajar, dan mengembangkan hobinya. Sebagai ibu, ia membina anak-anak di lingkungannya, misalnya mengajar anak-anak di masjid. Sebagai istri, ia belajar memasak, dan lain-lain.

Seluruh peran tersebut harus berada dalam koridor sebagai hamba Allah. Jati diri muslimah sejati banyak dicontohkan oleh istri-istri nabi dan puteri-puterinya. Keluarga Rasulullah adalah gambaran keluarga yang sangat menghargai kaum perempuan sebagai teladan untuk umat kemudian.

Peran apa pun yang dijalani seorang muslimah, ia harus berkiprah dan memberi manfaat bagi orang lain. Tengoklah, berapa banyak kaum hawa yang berperan besar. Dengan jati dirinya, mereka mampu membangun dan menorehkan tinta emas sejarah umat Islam.

Jika wanita mengetahui dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan syariat Islam, insya Allah ia akan menjadi wanita terdidik, maju, dan produktif. Itulah ciri jati diri muslimah berakhlak shalihah. Wallahu’alam bish-shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar